12.4. Ukuran Kinerja non Keuangan
ROI merupakan salah satu
ukuran kinerja keuangan yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan
transnasional, disamping ukuran kinerja berdasarkan anggaran. Ukuran kinerja
keuangan yang lain, meskipun tidak relatif tidak banyak digunakan, diperlukan
agar dapat dilakukan evaluasi yang mampu memotivasi manajer untuk bertindak
sesuai dengan visi dan misi unit yang menjadi tanggung jawabnya. Sebelum tahun
1990-an, pada umumnya kinerja manajer hanya diukur berdasarkan perspektif
keuangan. Oleh karena itu, focus perhatian dan usaha manajer lebih diarahkan
pada perwujudan kinerja keuangan dan cenderung mengabaikan kinerja non
keuangan. Kinerja keuangan diukur berdasarkan informasi yang dihasilkan dari
sistem akuntansi berjangka pendek (umumnya mencakup satu tahun), sehingga
pengukuran kinerja yang berbasis keuangan lebih berfokus pada perwujudan
kinerja jangka pendek dan mengabaikan perwujudan kinerja jangka panjang. Kinerja
keuangan yang berkelanjutan (sustainable) tercermin dalam kinerja non keuangan.
Mengabaikan kinerja non keuangan berarti mengabaikan fondasi keuangan berjangka
panjang.
Pada tahun 1990, David P.
Norton menyeponsori studi “Pengukuran Kinerja dalam Organisasi Masa Depan”. Studi
ini dilaksanakan berkat timbulnya kesadaran bahwa ukuran kinerja keuangan saja
tidak dapat digunakan sebagai ukuran kinerja yang memadai untuk mengukur
kinerja manajer. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa untuk mengukur kinerja
manajer di masa depan diperlukan ukuran komperhensif yang meliputi empat
perspektif, yaitu : keuangan, pelanggan (customer), proses bisnis/internal,
serta pembelajaran dan pertumbuhan. Ukuran yang komperhensif ini dikenal
sebagai balance scorecard yang diyakini dapat memotivasi manajer dalam
mewujudkan kinerja dalam keempat perspektif tersebut, agar dapat dicapai
keberhasilan keuangan yang berkelanjutan. Ukuran yang komperhensif tersebut
mengandung pesan bahwa kinerja keuangan berjangka panjang tidak dapat
dihasilkan melalui usaha-usaha semu yang tidak mempunyai dampak positif
terhadap atau bahkan menggerogoti kinerja keuangan berjangka panjang. Dalam menilai
kinerja manajer sebuah anak perusahaan di luar negeri, penerapan balance
scorecard harus disesuaikan dengan apa yang dipersepsikan sebagai peran utama anak perusahaan tersebut dalam
strategi keseluruhan perusahaan. Sebagai contoh, ukuran keuangan utama untuk
sebuah unit pembantu adalah biaya actual yang dihubungkan dengan biaya yang
dianggarkan. Tetapi, criteria yang semakin penting dalam evaluasi unit pembantu
mungkin berupa criteria non keuangan seperti kepuasan pemakai.
Beberapa ukuran non keuangan
yang penting adalah pangsa pasar, kepuasan nasabah, semangat karyawan,
pengembangan karyawan, produktivitas, kinerja pengiriman, pengakuan nama (name
recognition), dan hubungan dengan pemerintah tuan rumah. Ukuran-ukuran non
keuangan yang lain yang tidak kalah penting adalah yang berkaitan dengan
kinerja lingkungan (pengurangan emisi polutan di udara, air, atau tanah) dan
relasi masyarakat, karena perusahaan multinasional merupakan subyek kritik yang
terus meningkat sehubungan dengan masalah lingkungan tersebut. Sebuah manfaat
yang penting dari ukuran-ukuran non keuangan adalah bahwa ukuran-ukuran
tersebut dapat dilaporkan secara tepat waktu dan problem-problem yang
diidentifikasi dapat segera dibahas segera sebelum problem-problem tersebut
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
Sumber : Buku
Akuntansi Internasional : Drs. Sunardi, M.Si., Ak dan Drs. Danang Sunyoto. SE.,
SH., MM
Rizka Setiarini
23209670
4EB17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar