Rabu, 11 Januari 2012

TERLIHAT PINTAR ITU.........


Terlihat pintar itu……….

Menyenangkan.
Oh, tentu saja. Pintar itu jadi kebanggaan diri sendiri. Pintar dalam hal pelajaran misalnya, siapa yang tidak bangga kalau seorang manusia memiliki kelebihan pintar dalam hal pelajaran yang orang lain belum tentu memilikinya, padahal pintar itu bisa dimiliki oleh semua manusia yang ada didunia ini. Tergantung bagaimana manusia itu menggalinya.
Ada juga manusia yang pintar dalam hal lain diluar pintar dalam pelajaran. Pintar membaca keadaan sekitar, pintar beradaptasi dengan manusia yang lainnya, atau mungkin pintar memanfaatkan manusia lainnya? Hahahaha terlalu frontal nampaknya. Tergantung manusia sendiri itu bagaimana dia menempatkan dirinya dalam kepintarannya itu.

Bisa dimanfaatkan.
Maksudnya? Maksudnya adalah ketika yang pintar dalam hal pelajaran ini bisa jadi bahan contekkan untuk manusia yang lainnya. Entah manusia itu pemalas atau memang tidak bisa. Ada manusia pintar yang senang bila menjadi bahan contekan, ada juga yang pelit memberikan contekkan atau ada yang dengan senang hati mengajarkan si manusia pemalas itu. Yang manakah yang bagian kita? Pilih sendiri saja. Pintar-pintarnya manusia itu dalam mengambil keputusan. Ingin dimanfaatkan atau tidak.

Sombong.
Adakalanya pintar bisa membuat manusia jadi terlihat sombong, yaaa sangat sombong. Sombong karena manusia ini memiliki hal yang manusia lain belum tentu memilikinya. Sombong karena merasa tahu akan segala hal yang terjadi didunia ini. Sombong karena pintarnya bisa membuat manusia lain iri. Sombong karena merasa bisa melakukan segala hal dengan kepintaran yang dimilikinya.

Sok tahu.
Ingin terlihat pintar? Yaaa, sok tahu saja hahahaahaaha. Tapi, tanggung resikonya bila ada manusia lain yang ternyata lebih tahu dari manusia yang sok tahu itu. Akan terlihat sangat lucu dan bodohnya manusia yang sok tahu ini, ternyata ke-sok tahu-annya itu adalah hal yang bukan atau malah tidak ada dalam dunia nyata. Siap-siap saja untuk dipermalukan didepan manusia-manusia lain yang ternyata lebih tahu dan mengerti apa yang ada dalam dunia nyata ini.

Bisa dicontoh.
Tentu saja, karena terlihat pintar itu seperti ada kebenaran disetiap tingkah lakunya. Bisa jadi contoh untuk manusia lain yang mungkin terlihat kurang pintar. Misalnya saja, manusia pintar ini rajin(karena itu disebut pintar), dan manusia yang merasa kurang pintar ini akan mencontoh sifatnya yang rajin untuk terlihat pintar. Bisa saja bukan? Banyak contoh lainnya. Seperti mencontoh seorang ibu yang pintar memasak atau pintar menjahit, dan lain-lain.

Terlihat menakutkan.
Takut diserbu dengan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin tidak bisa dijawab oleh seorang manusia yang sedang mengadakan presentasi didepan kelas, akhirnya si manusia pintar ini terlihat menakutkan. Setuju? Ahahahahaha. Padahal, belum tentu pertanyaan yang akan diajukan manusia pintar itu tidak bisa dijawab. Lucu, bukan?

Egois.
Karena merasa ingin selalu terlihat pintar diantara manusia-manusia lainnya, akhirnya si manusia ini tidak ingin mengalah dari manusia-manusia pintar lainnya. Akhirnya keegoisan pun muncul. Seperti, tidak ingin berbagi kepintarannya kepada manusia lain. Padahal, dari pertukaran pikiran dengan manusia pintar lain, bisa membuat manusia pintar ini memiliki pandangan yang luas dengan kepintaran yang dimilikinya.

Beban.
Karena sudah di cap sebagai manusia pintar, tak bisa dipungkiri, terkadang kebanggaan orang tua atau bahkan para pengajar membuat si manusia pintar ini tidak bisa berbuat kesalahan sedikitpun. Akan terlihat sangat bodoh rasanya bila ada kesalahan dalam segala hal yang si manusia pintar ini lakukan. Akhirnya si manusia pintar ini merasa terbebani dengan kepintaran yang dimilikinya.

Masih banyak lagi hal-hal yang lain dari terlihat pintar ini. Sebenarnya, semua manusia didunia ini pintar. Setiap manusia itu setidaknya memiliki satu keahlian yang bisa membuatnya terlihat pintar.

Manusia pintar juga tidak semuanya pelit atau sombong. Hanya saja, manusia pintar juga memiliki keterbatasan berpikir atau pengetahuan yang dia miliki. Tidak selamanya manusia pintar itu juga tahu akan segala hal yang terjadi didunia ini. Adakalanya, manusia pintar juga tidak tahu atau mungkin tidak paham akan sesuatu yang memang manusia pintar tidak mengerti.

Kemudian, jangan mentang-mentang manusia pintar ini pintar, kemudian manusia lain memanfaatkan manusia pintar ini sebagai bahan contekkan atau bahan copy paste. Terkadang, menjadi manusia yang selalu jadi bahan contekkan ini pun sedih, kenapa manusia yang kurang pintar itu tidak berusaha untuk mengerjakan sesuatu yang manusia lain itu bisa mengerjakannya. Belum tentu sulit itu berarti tidak bisa, hanya saja butuh sedikit waktu tambahan untuk menyelesaikannya (<--- kata2 yang gue dapet dari dosen perbankan).

Manusia pintar beraharap manusia yang kurang pintar ini mengerti. Bukannya kami pelit atau sombong dengan kepintaran yang kami miliki, tapi apa salahnya kalian manusia yang kurang pintar itu berusaha dulu. Apabila sudah benar-benar tidak bisa, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada manusia pintar untuk mengajarkannya. Akan sangat senang sekali manusia pintar ini bila manusia yang kurang pintar meminta manusia pintar untuk mengajarkannya. Karena manusia pintar merasa ada nilai plus dan nilai kebanggaan tersendiri, bila bisa mengajarkan dan membuat manusia yang kurang pintar itu menjadi paham dan menjadi pintar dalam mengerjakan tugas-tugsanya.

Dan belum tentu semua manusia pintar itu bisa dicontoh.
Ada manusia yang terlihat seperti manusia bodoh tapi didalam otaknya memiliki pemikiran yang amat sangat brilian. Hati-hati dengan manusia pintar yang seperti ini. Karena manusia pintar ini tidak akan menunjukkan kepintarannya dan memang tidak ingin memamerkannya pada dunia ini. Ada yang terlihat fisik memang berandalan, tapi nyatanya dia adalah manusia pintar. Melebihi manusia pintar lainnya.

Sesungguhnya, pintar itu hak semua manusia yang ingin memilikinya. Tidak ada yang membatasi. Pintar itu untuk siapa? Untuk semua manusia yang ada didunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar